0

MUSE

| Rabu, November 25, 2009
Muse adalah grup musik rock alternatif asal Inggris. Band ini dibentuk di Devon pada tahun 1994. Anggota band ini terdiri dari tiga orang, yaitu Matthew Bellamy (vokalis, gitaris, pianis), Dominic Howard (drummer), dan Chris Wolstenholme (bassis). Muse memiliki genre musik yang memadukan rock, rock progresif, musik klasik, dan elektronika. Muse juga dikenal dengan konser live yang memukau, bercirikan permainan yang energik dan efek visual yang mengagumkan.[1] Muse telah merilis empat album rekaman, dimulai dengan Showbiz pada tahun 1999, diikuti Origin of Symmetry di tahun 2001, Absolution di tahun 2003, dan album terbarunya Black Holes & Revelations di tahun 2006. Sepanjang karirnya, Muse telah memenangkan berbagai penghargaan termasuk 5 MTV Europe Music Awards, 5 Q Awards, 4 NME Awards dan 2 Brit Awards.

Sejarah

Pembentukan (1992-1997)

Pada tahun 1990-an awal, anggota-anggota Muse memiliki grup musik masing-masing di sekolah mereka. Pembentukan MUSE berawal ketika Matthew Bellamy yang berumur 14 tahun berhasil lulus audisi untuk masuk grup Dominic Howard. Ketika bassis mereka memutuskan untuk keluar, mereka meminta teman baik mereka, Chris Wolstenholme, untuk bergabung dan mempelajari gitar bass. Chris sempat menolak, tapi akhirnya memutuskan untuk bergabung. Band baru ini sempat banyak berganti nama, antara lain 'Gothic Plague', 'Carnage Mayhem', 'Fixed Penalty', dan 'Rocket Baby Dolls', sampai akhirnya menggunakan nama Muse yang dikenal sekarang. Urutan kronologis pergantian nama band ini tidak jelas, karena Muse memberikan informasi yang tidak konsisten pada wawancara-wawancara mereka.

Pada tahun 1994, masih dengan nama band 'Rocket Baby Dolls', mereka memenangkan kompetisi Battle of the Bands lokal.[2][3] Dan tak lama setelah ini, mereka mengganti nama menjadi Muse, berpindah dari Teignmouth dan mulai tampil di beberapa klub seperti Cavern di Exeter.[4]

E.P. dan Showbiz (1998-2000)

Setelah beberapa tahun membangun komunitas penggemar, Muse memainkan konser-konser pertama mereka di London dan Manchester. Band ini lalu bertemu dengan Dennis Smith, pemilik perusahaan rekaman Sawmills, yang bermarkas di Cornwall, Inggris.

Pertemuan ini akhirnya dilanjutkan dengan rekaman resmi pertama Muse, yaitu E.P. self-titled (berjudulkan nama band) yang menggunakan label Sawmills, Dangerous.[2] Lalu E.P. ke-2 mereka, Muscle Museum, meraih peringkat ke-3 pada tangga lagu indie dan mendapat perhatian dari jurnalis musik Inggris yang berpengaruh, Steve Lamacq, serta majalah musik mingguan Inggris, NME. Dennis Mills lalu membantu membangun perusahaan musik Taste Media, yang dibuat khusus untuk Muse (Muse menggunakan label ini untuk 3 album pertama mereka). Ini merupakan hal yang sangat menguntungkan untuk Muse karena mereka dapat mempertahankan keunikan musik mereka pada awal karir mereka.

Walaupun E.P. ke-2 mereka cukup sukses, banyak perusahaan rekaman Inggris tetap enggan mendukung Muse, dan banyak orang di industri musik menganggap musik Muse terlalu mirip dengan Radiohead sebagaimana halnya band-band baru asal Inggris lain saat itu. Namun, perusahaan Amerika Serikat Maverick Records mempromosikan Muse untuk tampil beberapa kali di Amerika Serikat hingga akhirnya mengontrak mereka pada tanggal 24 Desember 1998.[5] Sepulangnya dari Amerika, Taste Media mendapatkan kontrak untuk Muse di perusahaan-perusahaan rekaman di Eropa dan Australia. John Leckie, yang menjadi produser album untuk Radiohead, Stone Roses, "Weird Al" Yankovic dan The Verve, dijadikan produser album pertama Muse, Showbiz.[2][3]

Peluncuran album ini diikuti dengan penampilan pendukung pada tur band Foo Fighters dan Red Hot Chili Peppers di Amerika Serikat. Pada tahun 1999 dan 2000, Muse bermain pada beberapa festival musik di Eropa dan Australia, dan mengumpulkan banyak penggemar baru di Eropa Barat.

Origin of Symmetry dan Hullabaloo Soundtrack (2001-2002)

Album ke-2 mereka, Origin of Symmetry, dengan John Leckie sebagai produser, berisikan musik yang lebih berat dan gelap, dengan suara bass yang dalam dan terdistorsi. Muse bereksperimen dengan alat-alat musik yang tidak biasa digunakan, seperti organ gereja, Mellotron, dan peralatan drum tambahan. Muse lebih banyak mengandalkan suara tinggi Bellamy, dengan alunan arpeggio gitar dan permainan piano yang terdengar jelas, yang terinspirasi dari gerakan Romantisme khususnya musikus Rusia Sergei Rachmaninoff dan Tchaikovsky. Beberapa lagu seperti "Space Dementia" memiliki unsur klasik yang lebih kental oleh musik Rachmaninoff. Bellamy juga menyatakan adanya pengaruh dari gitaris ternama Jimi Hendrix dan Tom Morello (gitaris Rage Against The Machine dan Audioslave) dalam melodi gitar pada beberapa lagu terakhir dalam album ini.[6] Terdapat pula daur ulang dari lagu "Feeling Good", yang aslinya dibuat oleh Anthony Newley dan Leslie Bricusse dan dipopulerkan oleh Nina Simone.

Origin of Symmetry memperoleh penilaian yang beragam dari berbagai kritikus musik. Dean Carlson dari Allmusic menilai permainan Muse terlalu menyerupai Radiohead, dan menganggap lagu-lagu mereka terlalu berlebihan dan sulit diterima."[7] Sebaliknya, Roger Morton dari NME memberikan nilai 9/10 untuk album ini, mengomentari sisi yang gelap dan berani dari Muse, bahkan menilai bahwa Bellamy lebih 'gila' dari Thom Yorke, vokalis Radiohead.[8] Album ini berpotensi untuk membuat Muse semakin terkenal di Amerika Serikat, tapi Maverick tidak setuju dengan gaya vokal Bellamy yang dianggap tidak cocok untuk penyiaran radio dan meminta MUSE untuk mengubah beberapa lagu mereka sebelum dirilis di Amerika Serikat. Muse menolak permintaan ini dan meninggalkan perusahaan rekaman Maverick, yang mengakibatkan tidak dirilisnya album Origin of Symmetry ini di Amerika (album ini akhirnya dirilis di daerah tersebut pada 20 September 2005, setelah Muse menjalin kontrak dengan Warner).

Penampilan Muse selama promosi album Origin of Symmetry berhasil menarik banyak pengemar dan membangun reputasi Muse sebagai band dengan penampilan live yang luar biasa. Reputasi ini membawa Muse untuk merilis Hullabaloo Soundtrack, DVD yang berisi penampilan mereka di Le Zenith di Paris,Perancis pada tahun 2001. Lalu secara bersamaan, mereka juga merilis album ganda yang berisi B-side dan rekaman dari penampilan di Le Zenith. Album ganda single A-side juga dirilis, dengan dua lagu baru yaitu "In Your World" dan "Dead Star", yang berbeda dengan gaya opera lagu-lagu lain pada Origin of Symmetry.

Pada edisi Februari 2006 majalah Q Magazine, album Origin of Symmetry berhasil menempati peringkat ke-74 pada daftar 100 album terbaik sepanjang masa menurut penggemar.

Personil band

  • Matthew Bellamy – vokal, gitar, piano, keyboard, synthesizer.
  • Christopher Wolstenholme – bass, vokal pendamping, keyboard, synthesizer.
  • Dominic Howard – drum, perkusi

Personil tambahan

Berikut personil tambahan yang sering muncul pada beberapa penampilan konser Muse:

  • Morgan Nicholls – keyboard, vokal pendamping, bass, ukulele (2004, 2006 - sekarang).
  • "the Trumpet Man" Newell – terompet (2006 - sekarang)
Newell memainkan terompet pada dua penampilan live; "Knights of Cydonia" dan "City of Delusion".
0

Dream Theater

|

DREAM THEATER adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saatini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilisdelapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominicisebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tuadaripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudiankeluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampaiakhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi. album Train Of Thought yang Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama merekake jajaran internasional dengan hit “Pull Me Under” dan “Another Day”. Awake adalahterakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinianuntuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsepsangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica. Album terbaru mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu. Dream Theater Radio City Music Hall,US. Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahunterbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 diMereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan merekadengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telahmerampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan padatanggal 5 Juni 2007 di US.

Sejarah


John Chris Collins
Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassisMyung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luangmereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemuseorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah duahari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanyakepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketikadiajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit. Majesty. “majestic”. Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan namaMenurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untukkonser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangatPada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuksebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang. Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliahmereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketatsehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik ataumengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluardari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini didokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepadaorang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orangtuanya agar ia boleh keluar dari sekolah. band Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengantersebut.

Karakteristik penulisan lagu


label
Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen denganrekaman mereka sendiri. Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepadapeminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut “nugget”) tersembunyi di “In the Name of God”, yang merupakan sandi morse dari “eat my ass and balls” (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusahamenemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.

Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
  • Suara dari fonograf di akhiran dari “Finally Free” di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan “The Glass Prison” di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di “As I Am” sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran “In the Name of God” di ‘Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan “The Root of All Evil” di album berikutnya, Octavarium.
  • Tiga bagian dari “The Glass Prison” di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari “This Dying Soul” di Train of Thought dan dua bagian dari “The Root of All Evil” di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
  • Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu “6:00″ dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di “Peruvian Skies”, “Blind Faith” dan “Endless Sacrifice”
  • Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya Tema lagu “Wait for Sleep” muncul di “Learning to Live” (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di “Just Let Me Breath” (menit 3:39 dan 5:21). Tema lagu “Learning to Live” muncul di “Another Day” (menit 2:53). Tema lagu “Space-Dye Vest” digunakan beberapa kali di album Awake. Tema pembukaan dari “Erotomania” digunakan di “Voices” di Awake (menit 4:51). Satu dari melodi - melodi di “Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)” diulang di chorus kedua di “Home” dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari “Metropolis Pt 1″ just digunakan di “Home”. Pada dasarnya, keseluruhan album “Scenes From A Memory” penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari “Metropolis Pt 1″ dan “The Dance of Eternity” sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut. Bagian - baguan dari tiap lagu di album “Octavarium” telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, “Octavarium”.
  • Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
  • Lagu “Octavarium” dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran “Octavarium”
0

Bullet For My Valentine

|

Ya, Bullet For My Valentine. Dendang 'laki-laki' yang diciptakan BFMV terdengar mirip sekali dengan genre metal sekitar tahun 80 - 90'an. Sebut saja yang cukup familiar yakni metalica, kemudian saudara tua yang juga sebagai bapak musik metal Iron Maiden lalu beberapa deretannya ada Slayer dan masih banyak lagi band-band metal yang saat itu muncul.

BFMV telah mengadopsi genre musik ini, boleh diakui bahwa mereka pintar untuk membuat sebuah lagu, meskipun lagu yang tercipta bisa jadi adalah sebuah kombinasi terapan yang pernah di dengungkan beberapa tahun lalu. Tapi ngga masalah, wong ngga njiplak, kalau njiplak kayak D'Masive, atau si.... wah pokoknya itulah..., itu baru kurang asyik. Tapi ini cukup asyik.

Tapi ngga bisa dipungkiri juga kalau beberapa note atau bar yang digunakan sangat jelas mengadopsi beberapa pemusik lawas, itu maklum, ngga dalam hitungan 7 bar full note. Tapi ngga tau juga kalau tiba2 ada yang mengklaim bahwa BFMV ini ada salah satu lagu yang menjiplak, tapi tetep, asyik punya...

Tak cuma itu, kekosongan sebuah band dengan alunan musik metal murni tanpa dominasi tekno cukup jarang terdengar, tepat jika saat ini BFMV hadir dengan alunan metal tanpa dominasi tekno. Dari sisi singkup dan komposisi lagu, Anda akan bisa sedikit bernostalgia dengan musik metal beberapa tahun lalu atau 'jaman dulu'.

Apalagi lansiran teranyar dan menjadi hit list mereka yakni Scream Aim Fire. Sangat kental dengan ritme metal. Tak terlalu berat namun beat yang tersuguhkan cukup membuat salah satu anggota badan Anda bergoyang, mengikuti hentakan musik, bisa dibuktikan bung!.

Kemudian, Waking The Demon, permainan interlude Michael "Padge" Paget sebagai penggitar cukup membuat saya terkesima karena alunan serta skills yang digunakan masih terasa 80-an. Ngga papa. itu oke kok. Pas dengan kecepatan alunan, ada power picking, kemudian handling serta typing yang seluruhnya digunakan untuk lebih memperkuat aura metal dalam lagu tersebut.

Sang penambuh drum Michael "Moose" Thomas, juga tak mau ketinggalan, kecepatan kaki untuk memberikan dentuman ganda dari bass drum terdengar padat. Ia memilih untuk menggunakan double bass drum dalam
setiap pertunjukan, Anda bisa dengan suara kick yang dihasilkan, pulen bro! (nasi kali pulen!!). Jason "Jay" James sebagai pencabik bass juga tak kalah hebat, ia mampu memadankan beat 1/8 hingg 1/16, alhasil lagu yang tersaji terasa padat dan terasa menghentak akibat aksi padu padan Jay dan Moose.

Sayangnya, dalam dari 3 lagu yang telah saya dengan permainan Jason James sang pencabik bass tak terlalu menonjol, hanya sebagai penjaga beat saja, tapi ini tak masalah mengingat kegarangan sisipan teriakan sang vokalis Matthew "Matt" Tuck dalam setiap lagi membuat BFMV lebih hingar bingar.

Menurut kuping saya, ini adalah pemusik jaman sekarang yang masih mengadopsi atau mengemban misi metal murni yang mengandalkan speed skill dalam bermusik serta power. Sa'ik sob..!

Biografi

Entah jadi main atau engga, pasalnya baner AS (paman sam) kan saat ini sedang sensitif banget, apalagi band ini memang berasal dari negeri sahabat israel yang saat ini tengah membabi buta ngebom di gaza, palestina. Tapi terlepas dari itu, kiprahnya di negara sendiri album yang terjual mencapai 350 ribu copy.

Tak hanya di negara sendiri, sejak tahun 2006 band ini mengambil negara inggris serta eropa sebagai masa promosi dengan menggandeng beberapa band metal papan atas seperti metalica dan iron maiden. Wah, kalo gitu pantes dong alirannya sepadan, pertama jadi anak bawang sekarang..., jadi anak metal beneran!

Pada tahun yang sama, 2006 BFMV meraih 'golden god awards' sebagai band inggris terbaik dan singgle terbaik pada event tahunan yang digelar yakni The 2006 Kerrang! pada lagu 'Tears don't Fall'.

Setelah starting awal tahun 2007 menembus pasar dunia, keberhasilannya berbuah manis hingga pada tanggal 29 januari 2008 album Scream Aim Fire ditarik oleh Sony BMG, dan 11 track yang dimiliki dibuat ulang yang dibantu oleh Colin Richardson, pentolan Funeral For a Friend) di El Paso.

Diskografi

BFMV sepertinya bukan lagi sebagai band kacangan di eropa beberapa deret jejak rekam yang telah ditelurkan bukan hanya bisa dihitung dengan jari tangan, sekitar 19 album baik itu adalah sebuah single album, re-mix atau re-issue, lalu istilah lainya untuk menggeber pasar bisa dibuktikan bahwa band ini termasuk sebuah band yang rajin membuat sebuah karya untuk didengarkan oleh para metal listners.

Keluaran terakhir yakni Scream Aim Fire adalah album yang tampaknya menjadi sebuah tonggak untuk BFMV di kancah musik metal dunia, dalam album terakhir terdapat 11 lagu yang seluruhnya memiliki musikalitas yang 'all out'. Berikut adalah jejeran tembang baik CD serta Video yang telah dibuat sebagai pembuktian mereka;

SCREAM AIM FIRE
1. Scream Aim Fire
2. Eye Of The Storm
3. Hearts Burst Into Fire
4. Waking The Demon
5. Disappear
6. Deliver Us From Evil
7. Take It Out On Me
8. Say Goodnight
9. End Of Days
10. Last To Know
11. Forever And Always
Scream Aim Fire (single)SCREAM AIM FIRE (SINGLE - CD1)
1. Scream Aim Fire
2. Forever And Always (acoustic)
SCREAM AIM FIRE (SINGLE - 7" 1)
1. Scream Aim Fire

SCREAM AIM FIRE (SINGLE - 7" 2)
1. Scream Aim Fire
2. Crazy Train
The Poison - Live at BrixtonTHE POISON - LIVE AT BRIXTON DVD
1. Intro
2. Her Voice Resides
3. 4 Words
4. Suffocating
5. All These Things I Hate
6. The Poison
7. Spit You Out
8. Cries In Vain
9. Just Another Star
10. Tears Don't Fall
11. No Control
12. Hand Of Blood
13. The End

Anda tentu ngga bisa mendengarkan semuanya tapi jangan kuatir, tak
lama lagi Anda akan mendengar gelegar kebisingan yang dilantunkan oleh
band metal ini, oke guy's, selamat menikmati musiknya..., jangan lupa
headbanger-nya!

dikutip dari bengkelmusik
0

Avenged Sevenfold

|

Avenged Sevenfold atau A7X adalah band beraliran rock yang berasal dari Huntington Beach, California.

City of Evil (2005-2007)


Tahun 2005, Amerika Serikat tengah jenuh dengan musik hip-hop dan pop yang merajalela, lalu Avenged Sevenfold merilis album mereka City of Evil tepatnya pada tanggal 8 Juni, 2005. Hits single Bat Country merupakan lagu metal/rock pertama yang merajai MTV TRL. Mereka mempopulerkan kembali solo gitar dengan duet gitaris Synyster Gates dan Zacky Vengeance . Album tersebut mendapat sertifikat gold dan memenangkan predikat Best New Artist in a Video di MTV VMA 2006 untuk lagu Bat Country.


Avenged Sevenfold (2007-2008)


Tahun 2007, mereka kembali masuk studio untuk merekam lagu terbaru mereka untuk studio album ke-5 mereka. Awal Agustus 2007, mereka menjalani tur Asia Pasifik mereka, dan sempat mampir di Indonesia dan memainkan lagu mereka pertama kali di depan publik. Lagu yang berjudul Almost Easy tersebut mendapat sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia. Ketika itu band punk Jogjakarta Endang Soekamti didaulat menjadi band pembuka. Tahun 2008 ini, mereka berpartisipasi sebagai headliners di tour Taste of Chaos bersama dengan Bullet for My Valentine, Atreyu, Blessthefall dan Idiot Pilot. Ketika tour, mereka merekam sebuah DVD yang mengandung 6 lagu baru mereka. Tanggal 22 Oktober 2008, Avenged Sevenfold akan kembali manggung di Indonesia masih dengan event organizer yang sama yakni Java Musikindo dan kali ini band heavy metal Jibril didaulat menjadi band pembuka.


Live In The LBC & Diamonds in the Rough (2008-saat Ini)


Album yang dirilis pada 16 September, 2008 ini berisi 102 menit DVD dan 52 menit CD.
Di album ini terdapat dua lagu lama yaitu “Afterlife” dan “Almost Easy”. Namun kedua lagu tersebut tidak sama persis dengan lagu aslinya. Pada lagu “Afterlife” ditambahi permainan biola yang lebih banyak, sedangkan lagu “Almost Easy” yang berbeda adalah mixing lagunya. Selain itu terdapat juga lagu “Walk” yang merupakan cover dari Pantera dan “Flash of the Blade” yang merupakan cover dari Iron Maiden. Pada tanggal 16 Juli, majalah Kerrang! (edisi 1219) mengeluarkan sebuah CD gratis berjudul “Maiden Heaven: A Tribute to Iron Maiden” untuk menghormati album dari salah satu band heavy metal terbesar di dunia yaitu Iron Maiden. Matt Shadows berkomentar, “Maiden are by far the best live band in the world and their music is timeless,” dan “This also gives us a chance to expose this great song to some of our younger fans who maybe aren’t as familiar with Iron Maiden.”


Diskografi

  • Sounding the Seventh Trumpet (2001)
  • Waking the Fallen (2003)
  • City of Evil (2005)
  • Avenged Sevenfold (2007)
  • Live in the LBC & Diamonds in the Rough (2008)
1

John Myung

| Kamis, November 19, 2009

Nama Lengkap ~ John Ro Myung

Tempat Lahir ~ Illinois, Chicago 24 Januari 1967

Pengaruh ~ Chris Squire, Steve Harris (Iron Maiden), Rush’s Geddy Lee

Tempat Tinggal ~ Long Island, New York


Sejak zaman 1980-an (saat berdirinya Dream Theater), John Myung yang orangtuanya berasal dari Korea ini beserta dua personil lainnya telah membantu Dream Theater melewati saat-saat kritis dan masa jatuh bangunnya.

Sebagai seorang pendengar antusias musik klasik, dia memilih biola semenjak masih berumur lima tahun. Hingga saat menginjak usia belasan tahun, John Myung memutuskan untuk memilih gitar bass sebagai instrumen favoritnya.

Ketika belajar di sekolah musik Berklee - Boston pada tahun 1986, Myung berjumpa dengan dua teman satu sekolahnya, gitaris John Petrucci dan drummer Mike Portnoy. Dengan ditambah seorang pemain keyboard dan seorang vokalis, akhirnya mereka membentuk sebuah grup band Majesty.

Pada tahun berikutnya mereka mendapatkan tawaran rekaman. Tetapi grup band Majesty ini ternyata hanya berumur pendek dikarenakan sebuah konflik dengan grup band di Las Vegas yang memiliki nama yang sama. Akhirnya mereka sepakat untuk merubah nama grup bandnya menjadi Dream Teater, diambil dari nama sebuah bioskop di California.

Myung, Petrucci dan Portnoy hingga detik ini masih merupakan anggota tetap Dream Theater, dan sepanjang sejarah Dream Theater telah terjadi beberapa kali bongkar-pasang vokalis dan keyboardis.

Myung agaknya telah menjadi anggota Dream Theater yang paling misterius. Dia jarang terlihat berkomentar tentang dirinya ataupun menonjolkan dirinya sendiri dalam video klip dan konser-konser Dream Theater. Fakta ini membuat banyak penggemar bertanya-tanya apakah seseorang dari mereka pernah melihatnya berbicara.

Pada kenyataannya Myung telah berbicara dalam video tutorialnya, juga saat jumpa penggemar dalam pertunjukan-pertunjukan live show Dream Theater. Bahkan jika ditanya tentang topik yang tepat -seperti memainkan tekhnik-tekhnik bas, dia akan berbicara untuk jangka waktu yang panjang.

Kepribadian misteriusnya lebih terasa saat pertunjukan Dream Theater di Jerman. Secara tiba-tiba Myung mendatangi James LaBrie seraya men-tekel-nya gaya American football. Baik hadirin maupun personil band lainnya banyak yang kebingungan dan keheranan. Kejadian ini kelak dikenal sebagai "gasakan Myung".

Diluar tindakan itu, Myung terkenal dengan prinsip disiplin berlatihnya yang tinggi. Baik Kevin Shirley pada "Metropolis 2000: Scenes From New York DVD" maupun mantan keyboardis Dream Theater Derek Sherinian dalam situs pribadinya menyatakan bahwa John Myung sejauh yang mereka tahu adalah satu-satunya musisi yang melakukan 'warming-down' setelah pertunjukan live show. Dalam sebuah postingan forum, John Petrucci berkata bahwa ketika dulu masih di Berklee, dia dan Myung mempunyai kesepakatan untuk berlatih sedikitnya enam jam sehari.

Di antara waktu senggangnya, Myung merupakan salah seorang anggota utama grup band Platypus sejak 1998, bersama dengan Ty Tabor (King’s X) , Derek Sherinian (eks keyboardis Dream Theater) dan Dixie Dregs drummer Rod Morgenstein. Platypus sejauh ini telah merilis tiga album, dan album terakhirnya adalah "The Jelly Jam". Myung juga memiliki sebuah video tutorial "Progressive Bass Concepts", dirilis tahun 1996.

dikutip dari shvoong.com

2

John Petrucci

|
"Seorang dewa gitar yang memilih aliran progresif metal dalam berkarir"

Nama Lengkap ~
John Peter Petrucci
Website Resmi ~ johnpetrucci.com
Group Band Sebelumnya ~ Majesty
Gitar ~ Ernie Ball Musicman, Ibanez
Tempat Lahir ~ Long Island, New York 12 Juli 1967
Pengaruh Permainan ~ Steve Morse, Allan Holdsworth, Yngwie Malmsteen, Metallica, Eddie Van Halen
Tempat Tinggal ~ New York
Keahlian ~ String Skipping, Chromatic Scales, Arpegio, Matrix Modulation, Tapping, dll…

John Petrucci lahir pada tanggal 12 Juli 1967. Ia adalah gitaris Amerika yang dikenal sebagai anggota pembentuk grup progresif metal Dream Theater. Dia juga seorang produser (bersama teman satu bandnya Mike Portnoy) dari semua album Dream Theater sejak rilis album Scenes From A Memory, pada tahun 1999Petrucci besar di Long Island, tepatnya Kings park dimana Petrucci bersama John Myung dan Kevin Moore sekolah di tempat yang sama. Petrucci bermain gitar pertama kali pada saat berumur 8 tahun. Dan mulai bermain dengan sebuah band pada umur 12 tahun. Band dan gitaris yang mempengaruhi permainan gitarnya adalah Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads, Iron Maiden, Stevie Ray Vaughn, Yes, Rush dsb. Karena saat itu sedang berkembang irama metal dan trash, Petrucci menambahkan pengaruhnya pada musik Metallica dan Queensryche.Petrucci tumbuh dalam keluarga yang mencintai musik. Hal ini terlihat dari seluruh saudaranya yang menjadi pemusik. Sedangkan Petrucci sendiri akhirnya memilih gitar sebagai instrumen pilihannya. Petrucci mulai bermain gitar sejak usia 12 tahun. Dia menghabiskan waktu kira-kira enam jam dalam satu hari untuk berlatih gitar. Tidak berbeda dengan anak-anak lain, Petrucci kecil juga mempunyai idola. Dia sangat terpengaruh oleh permainan gitaris-gitaris seperti Yngwie Malmstein, Steve Morse, Steve Howe, Steve Vai, Stevie Ray Vaughan, Al Di Meola, Alex Lifeson dan Allan Holdsworth. Dia menyebut para idolanya dengan sebutan “the Steves and the Als”. Dia juga terpengaruh oleh band - band seperti Rush, Yes, Iron Maiden, The Dregs, hingga Metallica. Sewaktu kecil, Petrucci pernah membuat sebuah band bersama sahabatnya, Kevin Moore. Setelah lulus dari SMA, Petrucci memilih untuk masuk ke sekolah musik, Berklee College of Music di Boston. Perjalanan karir Petrucci dimulai saat dia kuliah di Barklee. Petrucci dan sahabatnya saat SMA, John Ro Myung, mempunyai ide untuk membentuk sebuah band untuk mengisi kekosongan saat kuliah. Mereka bertemu dengan drummer Michael “Mike” Stephen Portnoy di salah satu ruang latihan di Berklee dan setelah dua hari negosiasi akhirnya Mike setuju untuk bergabung. Posisi keyboard ditempati oleh sahabatnya waktu kecil dulu, Kevin Moore. Sedangkan Chris Collins terpilih menjadi vokalis. Terbentuklah sebuah band yang diberi nama Majesty. Majesty sendiri sempat membuat demo album. Namun ternyata Majesty tidak bertahan lama. Dengan alasan berbeda aliran musik, Chris Collins mengundurkan diri. Tempatnya digantikan oleh Charlie Dominici. Ternyata nama Majesty-pun telah digunakan oleh band lain. Oleh karena alasan itu, Petrucci, Myung, Portnoy, Moore dan Dominici, sepakat untuk mengganti nama band mereka menjadi Dream Theater. Dream Theater sendiri diambil dari nama sebuah gedung bioskop favorit ayah Mike Portnoy yang bernama Dream Theatre. Ejaan Amerika yang berbeda membuat kata theatre berubah menjadi theater. Petrucci bersama Dream Theater merilis album pertama When Dream and Day Unite tahun 1987. Nama Petrucci mulai dikenal banyak orang ketika album kedua Dream Theater, Images and Words, yang dirilis tahun 1992, mendapat respon bagus oleh masyarakat Amerika. Video klip lagu Pull Me Under muncul di MTV dan diputar di radio. Album ini juga menelurkan hits seperti Another Day dan Take the Time yang membuat Dream Theater semakin dikenal. Kemudian diikuti dengan konser - konser Dream Theater dari dalam negeri hingga luar negeri. Hingga saat ini Dream Theater telah merilis 9 studio album, 5 rekaman live, dan 7 album single. Namun Dream Theater juga tidak lepas dari masalah. Dari mulai konflik internal, gonta - ganti personil, hingga masalah dengan label rekaman pernah dihadapi. Akhirnya formasi yang terbentuk dari tahun 1999 hingga saat ini adalah John Petrucci (gitar), John Myung (bass), Mike Portnoy (drum), James LaBrie (vokal) dan Jordan Rudess (keyboard). Bersama label baru, Road Runner, Dream Theater merilis album ke-9 pada tahun 2007 lalu yang diberi judul Systematic Chaos.Tahun 1995, Petruuci membuat sebuah instructional video,berjudul Rock Discipline. Dalam video tersebut, Petrucci menjelaskan teknik - teknik bermain gitar untuk para pemula. Pada tahun yang sama, Petrucci juga terlibat sebagai kolumnis pada edisi majalah Guitar World, Wild Stringdom Series. Sebuah buku dengan judul yang sama juga akhirnya diterbitkan sebagai sebuah kumpulan dari lessons yang terdapat dalam majalah tersebut.Selain bersama Dream Theater, Petrucci juga mempunyai side projects. Bersama Mike Portnoy (drum), Jordan Rudess (keyboard) dan Tony Levin (bass / chapman stick), mereka membentuk grup band instrumental bernama Liquid Tension Experiment (LTE). LTE menghasilkan dua album yang cukup sukses yaitu Liquid Tension Experiment I (1998) dan Liquid Tension Experiment II (1999). Petrucci dan istrinya, Rena Sands, mendirikan sebuah label musik sendiri dengan nama Sound Mind Music tahun 2000. Album pertama yang dirilis oleh label milik Petrucci tersebut adalah album duet antara John Petrucci (gitar akustik / elektrik) dan Jordan Rudess (piano / keyboard) dengan judul An Evening with John Petrucci and Jordan Rudess. Pada tahun 2001, Petrucci berkesempatan untuk ikut serta dalam konser G3 di Amerika Utara bersama “dewa-dewa gitar” seperti Joe Satriani dan Steve Vai. Dalam konser G3, Petrucci dibantu oleh Mike Portnoy (drum) dan Dave LaRue (bass). Petrucci melanjutkan konser G3 pada tahun 2005 di Mexico dan Jepang bersama Joe Satriani, Eric Johnson, dan Steve Vai, kemudian di Amerika Selatan, kembali bersama Satriani dan Vai. Sedangkan untuk tahun 2007, Joe Satriani, Paul Gilbert, dan John Petrucci berkumpul dalam konser G3 di Amerika Utara. Petrucci juga dipercaya untuk mengisi part gitar album - album lain, seperti pada album solo keyboard Jordan Rudess, Feeding the Wheel (2001) dan pada lagu Czar of Steel di album solo keyboard Derek Sherenian (ex-keyboardis Dream Theater), Blood of the Snake (2006). Selain itu dalam album Marty Friedman, Loudspeaker (2007), Petrucci hadir sebagai Special Guest Guitarist. Petrucci juga pernah mengisi soundtrack video game Sega Saturn : Necronomicon. Dalam game tersebut, Petrucci membuat dua lagu dan kemudian diberi judul Prologue dan Epilogue. Selain itu Petrucci juga cukup aktif mengadakan guitar clinic di berbagai tempat. Petrucci merupakan voting member dari NARAS (National Academy of Recording Arts and Sciences), yaitu suatu akademi pencetus ajang penghargaan musik bergengsi di Amerika Serikat, Grammy Award.Tahun 2005, Petrucci merilis album solo gitarnya yang pertama dengan nama Suspended Animation. Album solo ini diproduseri oleh Petrucci sendiri dan bernaung di bawah labelnya, Sound Mind Music. Dalam pembuatannya yang memakan waktu hingga empat tahun, Petrucci dibantu oleh Dave LaRue (bass), Dave DiCenso (drum) dan seorang re-mixer, Tony Verderosa. Album ini juga di-mixed oleh Kevin Shirley yang merupakan mix engineer album-album Dream Theater. Beberapa lagu dalam album tersebut adalah lagu yang pernah dibawakan Petrucci saat konser G3.Selain piawai bermain gitar, Petrucci juga piawai membuat lirik. Tema yang diangkat antara lain fantasi, filosofi, keluarga, dll. Masalah agama juga tak lepas dari jangkauan lirik lagunya. Dalam lagu In the Name of God (album Train of Thought), Petrucci mengkritik para ahli agama yang mengatasnamakan Tuhan untuk membenarkan segala bentuk kekerasan. Petrucci juga pernah membuat lirik untuk ayahnya yang terserang kanker otak dalam lagu Another Day dan mededikasikannya dalam lagu Take Away My Pain (album Falling Into Infinty)setelah ayahnya meninggal. Untuk lagu – lagu yang bertemakan filosofi banyak terdapat dalam album Metropolis part II : Scenes from a Memory seperti lagu The Spirit Carries On dan Beyond This Life. Petrucci juga banyak menyoroti masalah kejiwaan / psikologis dalam lagu – lagu di album Six Degrees of Inner Turbulence. Pada album Systematic Chaos, Petrucci mengangkat tema fiksi seperti cerita tentang monster, vampire, roh / arwah, dalam lirik - liriknya yang terilhami dari beberapa komik dari berbagai negara.Sebagai seorang gitaris dunia, Petrucci telah memperoleh beberapa penghargaan. Tahun 1992, Petrucci di-endorse oleh Ibanez Guitar untuk memakai produk gitar mereka. Oleh Ibanez, Petrucci dibuatkan signature guitar model, yaitu Ibanez JPM100 P1, P2, P3, P4 dan JPM 90th Anniversary. Tahun 1999, Petrucci memutuskan pindah dari Ibanez ke Ernie Ball / Music Man. Sama seperti waktu di Ibanez, Petrucci kembali dibuatkan gitar pribadi dengan nama EB/MM John Petrucci BFR Series. Gitar tersebut digunakannya hingga saat ini. Petrucci juga dipercaya untuk memakai produk-produk dari DiMarzio (pickups), Ernie Ball (strings), Axess Electronics (foot controller), Boss (effects), Dunlop (plectrum, wah effect), dan Mesa Boogie (cabinets, amplifiers). Solo gitarnya pada lagu Under a Glass Moon masuk dalam 100 solo gitar terbaik sepanjang masa. Profil Petrucci pernah ditampilkan dalam majalah Guitar Player edisi Oktober 2007. Majalah Total Guitar menobatkan Petrucci sebagai ”Guitarist of the Year 2007″. GuitarOne bahkan menempatkan John Petrucci pada rangking ke-9 “Greatest Shredder of All Time”.Kehidupan pribadi Petrucci tidak berbeda dengan kehidupan orang seperti biasanya. Petrucci mempunyai seorang istri bernama Rena Sands. Petrucci bertemu dengan Rena pada tahun 1989. Rena adalah seorang gitaris band metal, Meanstreak, yang beranggotakan para wanita. Mereka menikah pada tahun 1993. Hingga saat ini Petrucci dan Rena telah dikaruniai tiga anak yaitu, kembar Samantha dan Reny, serta Kiara. Yang menarik, sama seperti Petrucci, beberapa personil Dream Theater yang lain juga menikah dengan personil Meanstreak. Seperti Mike Portnoy yang menikah dengan Marlene Apuzzo dan John Myung dengan Lisa Martens. Dalam waktu luangnya, selain bermusik Petrucci suka mengahabiskan waktu dengan bercanda bersama keluarganya, berlibur, bermain ski, menonton film dan bodybuilding.